Banyak sekali jejaring di dunia maya, salah satunya facebook dan twitter. Di Indonesia sendiri pengguna facebook jauh lebih banyak daripada pengguna twitter.
Hal inilah yang dimanfaatkan oleh beberapa oknum yang tidak bertanggung jawab untuk melakukan praktek prostitusi terselubung, melalui jejaring dunia maya tersebut. Bahkan para pelaku praktek prostitusi mengaku dengan adanya facebook memudahkan mereka untuk membentuk sebuah jaringan prostitusi yang kuat dan penghasilan yang lebih daripada cara konvensional. Bahkan ada beberapa akun yang secara terang – terangan memasarkan kegiatan prostitusi tersebut, diantaranya ‘tiduri aku’ seperti dikutip dari artikel Vivanews.
Perlu adanya peran dari orang tua dan lingkungan untuk menjadi filter bagi anaknya. Hal ini yang akan menolong generasi penerus bangsa ini dari cengkeraman jaringan prostitusi tersebut.
Intinya teknologi perlu, dibarengi dengan pelaksanaan norma – norma  yang berlaku di masyarakat.
(dikutip dari : http://jogjacerdas.org/blogs/?p=62)